RISALAH SARANG


R I S A L A H S A R A N G
بِسْمِ الَّلهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
أدْعُ إِلَٰى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ
رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
( (النحل: ١٢٥
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orangorang
yang mendapat petunjuk. (An-Nahl: 125)
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
( (الأنبياء: ١٠٧
“Kami (Allah) tidak mengutus engkau (Muhammad) kecuali sebagai
pembawa rahmat bagi semesta” (QS. Al-Anbiya`: 107)
مَا أَفَاءَ الَّلهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَىٰ فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْیَتَامَىٰ
وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِیَاءِ مِنْكُمْ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ
فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتقَُّوا الَّلهَ إِنَّ الَّلهَ شَدِیدُ الْعِقَابِ
( (الحشر: ٧
Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya
(dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah
untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu
jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa
yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang
dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. (Al-Hasyr: 7)
يٰۤاَيُّهَا الَّذِ ينَ اٰمَنُوا ان جَاءَكُم فَاسِقٌ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوا اَن تُصِیبُوا قَومًا بِجَهَالَةٍ فَتُصبِحُوا عَلٰى مَا
( فَعَلتُم نٰدِمِينَ (الحجرات: ٦
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
(Al –Hujurat: 6)
لاَخَيْر فِي كَثِيْرٍ مِنْ نَجْوَاهُم إلا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوْفٍ أًوْ إِصْلاَح بَيْنَ النَّأسِ
وَمَنْ یَفْعَلْ ذَلِكَ إِبْتِغَاءَ مَرْضَاتِ للهِ فَسَوْفَ نُوْتِیْهِ أَجْرا عَظِیْما
( (النساء: ١١٤
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali
bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah,
atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia.
Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan
Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahalanya yang besar.
(An Nisa: 114)
إِنَّ الَّلهَ لَمْ یَبْعَثْنِي مُعَنِّتًا وَلا مُتَعَنِّتًا ، وَلَكِنْ بَعَثَنِي مُعَلِّمًا مُيَسِّرً ا
(رواه مسلم)
“Sesungguhnya Allah tidak mengutusku (Muhammad) sebagai orang
yang mempersulit atau memperberat para hamba. Akan tetapi Allah
mengutusku sebagai pengajar yang memudahkan (HR. Muslim).
إِنمََّا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ
(رواه بيهقي)
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlaq yang
mulia” (HR. Al-Baihaqi)
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمْ ال رحْمن ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
(رواه الترمذي)
“Orang-orang yang menyayangi sesama, Sang Maha Penyayang
menyayangi mereka. Sayangilah semua penduduk bumi niscaya
penduduk langit akan menyayangimu” (HR. At-Tirmidzi)
فَاالتَّفَرُقُ سَبَبُ الضُعْفِ وَالجِذْلاَنِ وَالفَصْلِ فِي جَمِیْعِ الأَزْماَنِ . بَلْ هُوَ مَجْلَبَةُ الفَسَادِ
وَمَطِیَّةُ الكَسَادِ وَدَعِیَّةُ الخَرَبِ والدِّمَارِ ، ودَاهِ یةُ العَارِ وَالسَّتَّارِ.
فَكَمْ مِنْ عَا ئِلاَتٍ كَبِيْرَةٍ كَانَتْ فِي رَغَدٍ مِنَ الغَيْشِ وَبُیُوْتٍ كَ ثيْرَةٍ كَانَتْ أهِلَةً بأَهْلِهَا
حَتَّى إِذَا دَبَّتْ فِيْهِم عَقَارِبُ التَّنَزُعِ وَسَرَى سُمُّهَا فِي قُلُوْبِهِم، وَأَخَذَ مِنْهُمُ الشَیْطَانُ
مَ أْ خَذَ هُ تَفَرَّقُوْا شَذَرَ مَذَرَ فَأَصْبَحَتْ بُیُوْتَهُمْ خَاوِیَةً عَلَى عُرُوْسِهَا
(الرئيس الأكبر لجمعیة نهضة العلماء الشیج العالم العلامة محمد هاشم أشعري, مقدمة القانون
الأساسي لجمعیة نهضة العلماء)
Perpecahan adalah penyebab kelemahan, kekalahan dan kegagalan
di sepanjang zaman. Bahkan pangkal kehancuran dan kemacetan,
sumber keruntuhan dan kebinasaan, dan penyebab kehinaan dan
kenistaan. Betapa banyak keluarga keluarga besar, semula hidup dalam
keadaan makmur, rumah-rumah penuh dengan penghuni, sampai satu
ketika kalajengking perpecahan merayapi mereka, bisanya menjalar
meracuni hati mereka dan Syaithan pun melakukan perannya, mereka
kocar-kacir tak karuan. Dan rumah-rumah mereka runtuh berantakan.
(Rais Akbar Jamiyah Nahdlatul Ulama Hadlratussyekh Muhammad
Hasyim Asy’ari, Muqaddimah Qanun Asasi)
Bismillahirrahmanirrahim
1. Nahdlatul Ulama senantiasa mengawal Pancasila dan NKRI serta
keberadaannya tidak dapat bisa dipisahkan dari keberadaan NKRI
itu sendiri. Nahdlatul Ulama mengajak seluruh ummat islam dan
bangsa Indonesia untuk senantiasa mengedepankan pemeliharaan
negara dengan menjaga sikap moderat dan bijaksana dalam
menanggapi berbagai masalah. Toleransi, demokrasi dan
terwujudnya akhlakul karimah dalam sendi-sendi kehidupan
masyarakat harus terus diperjuangkan bukan hanya demi
keselamatan dan harmoni kehidupan berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat di Indonesia ini saja tetapi juga sebagaiminspirasi
bagi dunia menuju solusi masalah-masalah peradaban yang
dihadapi dewasa ini.
2. Lemahnya penegakan hukum dan kesenjangan ekonomi merupakan
sumber-sumber utama kegelisahan masyarakat selain masalahmasalah
sosial seperti budaya korupsi, rendahnya mutu pendidikan
dan sumberdaya manusia, meningkatnya kekerasan dan
kemerosotan moral secara umum. Pemerintah diimbau agar
menjalankan kebijakan-kebijakan yang lebih efektif untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut termasuk dengan
menerapkan kebijakan-kebijakan yang lebih berpihak kepada yang
lemah (affirmatif) seperti reformasi agraria , pajak progresif,
pengembangan strategi pembangunan ekonomi yang lebih
menjamin pemerataan serta pembangunan hukum kearah
penegakan hukum yang lebih tegas dan adil dengan tetap menjaga
prinsip praduga tak bersalah dalam berbagai kasus yang muncul.
Penyelenggaraan negara oleh pemerintah dan unsur-unsur lainnya
harus senantiasa selaras dengan tujuan mewujudkan maslahat bagi
seluruh rakyat (tasharraful imam manutun bi maslahatirroiyyah).
3. Perkembangan teknologi informasi, termasuk internet dan mediamedia
sosial, serta peningkatan penggunaannya oleh masyarakat
membawa berbagai manfaat seperti sebagai sarana silaturahmi
nasrul ilmi taawwun alal birri dan sebagainya, tetapi juga
mendatangkan dampak-dampak negatif seperti cepatnya
penyebaran fitnah dan seruan seruan kebencian, propaganda
radikalisme, pornografi, dan halhal lain yang dapat merusak moral
dan kerukunan masyarakat. Pemerintah diimbau untuk mengambil
langkah-langkah yang lebih efektif baik dalam mengatasi dampakdampak
negatif tersebut maupun pencegahanpencegahannya.
Pada saat yang sama para pemimpin masyarakat dihimbau untuk
terus membina dan mendidik masyarakat agar mampu menyikapi
informasiinformasi yang tersebar secara lebih cerdas dan
bijaksana sehingga terhindar dari dampak-dampak negatif
tersebut.
4. Para pemimpin negara, pemimpin masyarakat, temasuk pemimpin
Nahdlatul Ulama agar senantiasa menjaga kepercayaan
masyarakat dengan senantiasa arif dan bijaksana dalam
menjalankan tugas masing-masing dengan penuh tanggung jawab
adil dan amanah dengan menomorsatukan kemaslahatan
masyarakat dan NKRI.
5. Para ulama dalam majlis ini mengusulkan diselenggarakannya
forum silaturrahmi di antara seluruh elemen-elemen bangsa untuk
mencari solusi berbagai permasalahan yang ada, mencari langkahlangkah
antisipatif terhadap kecenderungan-kecenderungan
perkembangan dimasa depan serta rekonsiliasi diantara sesama
saudara sebangsa. Nahdlatul Ulama diminta untuk mengambil
inisiatif bagi terwujudnya forum tersebut.
ولله الموفق إلى أقوم الطریق
Sarang, 16 Maret 2017

Komentar

Postingan Populer